Senin, 24 Desember 2012

desinfeksi air dengan chlorine diffuser




Salah satu upaya meningkatkan kualitas air agar memenuhi syarat mikrobiologi adalah dengan cara didesinfeksi. Desinfeksi dimaksutkan untuk membunuh bakteri pathogen (penyebab penyakit) yang penyebarannya melalui air. Desinfeksi ada berbagai macam yaitu :
·      Secara fisika : dengan pemanasan dan penggunaan sinar ultraviolet 
·      Secara kimia : dengan penambahan bahan kimia seperti kaporit, ozone
Desinfeksi biasanya menggunakan kaporit karena murah dan mudah mendapatkannya. Untuk mempermudah dalam mendesinfeksi air, maka dibuat alat pembubuh kaporit yang disebut CHLORINE DIFFUSER.

Kemampuan disinfektan dalam mendesinfeksi air dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya :
·         jenis mikroorganisme yang mempunyai kepekaan tertentu terhadap disinfektan.
·         Jumlah mikroorganisme yang besar dan pathogen akan  memerlukan disinfektan yang lebih besar pula
·         Waktu kontak juga harus cukup agar disinfektan berfungsi dengan optimal.
·         Penyebaran mikroorganisme harus merata agar bisa ditembus oleh disinfektan.

 Prinsip kerja chorine diffuser
1. Pembubuhan kaporit secara perlahan pada sarana air bersih
2. Terjadinya difusi (pencampuran) kaporit dalam tabung dengan air secara perlahan
3. Pengaturan kadar khlor yang sesuai kebutuhan
Air akan masuk melalui lubang-lubang yang ada di pipa pvc yang besar —masuk ke celah celah pasir kwarsa — masuk ke lubang pipa kecil — masuk melalui celah pasir dan bercampur dengan kaporit yang larut dengan air — larutan kaporit keluar melalui lubang pipa dan celah celah pasir kwarsa — ke badan air — bercampur dengan air dan mendesinfeksi air .

Cara Pembuatan
Alat dan bahan :
· Pipa pvc  2” panjang 40  cm
· Pipa pvc 3/4” ± 44 cm
· Dop pvc 2 “ 2 buah
· Dop pvc 3/4” 2 buah
· Pasir kuarsa kasar dan halus
· Bor listrik
· Kaporit
· Lem dan Tali plastik

Cara Pembuatan
1. Lubangi pipa pvc 2” dan pipa pvc 3/4” masing-masing sebanyak 6 lubang dengan menggunakan bor listrik.
2. Lubangi 1 buah Dop pvc 2” dengan diameter sebesar pipa pvc 3/4”.
3. Pasang dop yang lainnya pada masing-masing pipa.
4. Buat campuran kaporit dan pasir kuarsa halus dengan perbandingan 1:3 untuk dimasukkan ke pipa pvc 3/4” dan ditutup dengan dop.
5. Masukkan pipa pvc 3/4” ke pipa pvc 2”.
6. Isi pipa pvc 2” dengan pasir  kuarsa kasar
7. Tutup pipa 2 inci dengan dop yang telah dilubangi.
8. Pasang tali pada leher chlorine diffuser.


 Cara Pemasangan :
  • Pemasangan pada sumur gali dengan kerekan timba: Pasang chlorine diffuser menggunakan tali merapat dinding sumur hingga setengah kedalaman sumur. Ikatkan ujung pada tiang penimba atau paku yang menempel pada bibir sumur.
  • Pemasangan pada bak penampung air : Clorine diffuser dipasang pada setengah ketinggian/kedalaman bak bagian dalam
  •  Pemasangan pada sumur gali yang dilengkapi pompa listrik : Chlorine diffuser dipasang didekat footklep pada ujung pipa hisap.


Keuntungan pemakaian Chlorine diffuser untuk mendesinfeksi air
1. Kualitas air menjadi lebih baik
2. Mudah dan murah dalam pembuatan
3. Mengurangi kemungkinan tertularnya penyakit yang ditularkan melalui air .
4. Dapat dilakukan penggantian ulang.




1 komentar:

  1. Produk sampingan desinfektan yang paling umum terbentuk ketika klor digunakan adalah:

    Trihalomethanes (THMs)
    Haloacetic asam (Haas)

    The US Environmental Protection Agency (EPA) mengambil bahaya THMs - yang diukur dalam bagian per miliar (ppb) - sangat serius dan mengatur senyawa. Rata-rata tahunan maksimum THMs dalam pasokan air lokal Anda tidak dapat melebihi 80 ppb, dan rata-rata tahunan maksimal Haas diijinkan oleh peraturan EPA adalah 60 ppb.

    Namun meskipun ini diperbolehkan, idealnya akan lebih baik untuk memiliki nol. Tingkat telah teratur disesuaikan ke bawah selama bertahun-tahun sebagai ilmu pengetahuan berlangsung dan keuntungan apresiasi yang lebih dalam toksisitas mereka yang sebenarnya. Apa yang membuat DBPs begitu beracun?
    Sampingan disinfeksi Mei Penyebab Kanker, Masalah Reproduksi dan Lebih

    Kanker THMs adalah Grup B karsinogen, yang berarti mereka telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. DBPs juga telah dikaitkan dengan masalah reproduksi pada hewan dan manusia, dan studi manusia menunjukkan bahwa konsumsi seumur hidup klorin yang diobati air dapat lebih dari dua kali lipat risiko kanker kandung kemih dan dubur pada individu tertentu.

    BalasHapus