Rabu, 26 Desember 2012

KEPMENKES 852 tahun 2008 tentang sanitasi total berbasis masyarakat

1277360591_KEPMENKES_852_THN_2008_TTG_SANITASI_TOTAL_BERBASIS_MASYARAKAT_(STBM)

Sarana Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga

Rumah tangga merupakan salah satu tempat yang menghasilkan limbah.limbah yang dihasilkan diantaranya limbah cair dan limbah padat. salah satu sarana pembuangan limbah cair rumah tangga adalah : Tgs Blog Ppt Script

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Ayo Cuci Tangan Dengan Benar..!



Menjalani pola hidup sehat sebenarnya tidaklah sulit, dapat dimulai dari hal yang paling sederhana yakni dengan rajin mencuci tangan memakai sabun. Akan tetapi kebiasaan yang sederhana ini justru sering  kita abaikan.
Kedua tangan kita adalah salah satu jalur utama masuknya kuman penyakit didalam tubuh. Sebab tangan adalah anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan mulut dan hidung. Terlebih anak-anak usia SD merupakan anak-anak yang sedang dalam masa berkembang dan aktivitas di luar rumah relatif tinggi. Oleh karena itu penting sekali melakukan kegiatan mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktifitas misalnya setelah bermain, setelah bepergian, setelah memegang hewan peliharaan dan lain-lain. Siswa Sekolah Dasar merupakan siswa yang rentan terhadap berbagai macam jenis penyakit. Terlebih penyakit berbasis lingkungan seperti diare, tifus, muntaber, kecacingan dan masih banyak lagi.
Mencuci tangan berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang menempel pada tangan. Dengan mencuci tangan, tangan kita akan lebih bersih dan tidak ada kotoran yang menempel.
Masyarakat pada umumnya sudah mengerti arti penting mencuci tangan, namun kenyataanya, masyarakat hanya mencuci tangan dengan air saja, bahkan terkadang mencuci tangan di air yang tidak mengalir. Padahal cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun. Terutama sabun yang mengandung desinfektan. Sekarang ini sudah banyak beredar sabun yang mengandung desinfektan di pasaran sehingga tidak sulit menemukan sabun yang bisa membunuh kuman maupun bakteri.
Air yang tidak bersih atau bahkan mengandung bakteri justru akan menyebabkan penyakit karena bakteri yang ada di air berpindah ke tangan.sehingga pada saat tangan digunakan untuk makan kuman akan berpindah ke dalam tubuh. Pencucian tangan dengan sabun sangat efektif karena sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman. Cuci tangan dengan menggunakan sabun merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Oleh karena itu dengan mengajarkan untuk mencuci tangan dengan sabun dari kecil merupakan salah satu upaya membiasakan anak untuk hidup bersih dan sehat. Kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun erat kaitannya dengan pencegahan penyakit kecacingan dan diare.
Namun tak hanya cukup memakai sabun dan air bersih saja, mencuci tangan harus dilakukan secara benar agar kuman yang ada disela-sela jari kita bisa benar-benar mati. Sehingga tangan benar-benar bersih dari kuman maupun mikroorganisme yang membahayakan tubuh.
Berikut salah satu tutorial mencuci tangan yang benar yang saya ambil dari youtube :

selamat mencobaaa... :)


Senin, 24 Desember 2012

desinfeksi air dengan chlorine diffuser




Salah satu upaya meningkatkan kualitas air agar memenuhi syarat mikrobiologi adalah dengan cara didesinfeksi. Desinfeksi dimaksutkan untuk membunuh bakteri pathogen (penyebab penyakit) yang penyebarannya melalui air. Desinfeksi ada berbagai macam yaitu :
·      Secara fisika : dengan pemanasan dan penggunaan sinar ultraviolet 
·      Secara kimia : dengan penambahan bahan kimia seperti kaporit, ozone
Desinfeksi biasanya menggunakan kaporit karena murah dan mudah mendapatkannya. Untuk mempermudah dalam mendesinfeksi air, maka dibuat alat pembubuh kaporit yang disebut CHLORINE DIFFUSER.

Kemampuan disinfektan dalam mendesinfeksi air dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya :
·         jenis mikroorganisme yang mempunyai kepekaan tertentu terhadap disinfektan.
·         Jumlah mikroorganisme yang besar dan pathogen akan  memerlukan disinfektan yang lebih besar pula
·         Waktu kontak juga harus cukup agar disinfektan berfungsi dengan optimal.
·         Penyebaran mikroorganisme harus merata agar bisa ditembus oleh disinfektan.

 Prinsip kerja chorine diffuser
1. Pembubuhan kaporit secara perlahan pada sarana air bersih
2. Terjadinya difusi (pencampuran) kaporit dalam tabung dengan air secara perlahan
3. Pengaturan kadar khlor yang sesuai kebutuhan
Air akan masuk melalui lubang-lubang yang ada di pipa pvc yang besar —masuk ke celah celah pasir kwarsa — masuk ke lubang pipa kecil — masuk melalui celah pasir dan bercampur dengan kaporit yang larut dengan air — larutan kaporit keluar melalui lubang pipa dan celah celah pasir kwarsa — ke badan air — bercampur dengan air dan mendesinfeksi air .

Cara Pembuatan
Alat dan bahan :
· Pipa pvc  2” panjang 40  cm
· Pipa pvc 3/4” ± 44 cm
· Dop pvc 2 “ 2 buah
· Dop pvc 3/4” 2 buah
· Pasir kuarsa kasar dan halus
· Bor listrik
· Kaporit
· Lem dan Tali plastik

Cara Pembuatan
1. Lubangi pipa pvc 2” dan pipa pvc 3/4” masing-masing sebanyak 6 lubang dengan menggunakan bor listrik.
2. Lubangi 1 buah Dop pvc 2” dengan diameter sebesar pipa pvc 3/4”.
3. Pasang dop yang lainnya pada masing-masing pipa.
4. Buat campuran kaporit dan pasir kuarsa halus dengan perbandingan 1:3 untuk dimasukkan ke pipa pvc 3/4” dan ditutup dengan dop.
5. Masukkan pipa pvc 3/4” ke pipa pvc 2”.
6. Isi pipa pvc 2” dengan pasir  kuarsa kasar
7. Tutup pipa 2 inci dengan dop yang telah dilubangi.
8. Pasang tali pada leher chlorine diffuser.


 Cara Pemasangan :
  • Pemasangan pada sumur gali dengan kerekan timba: Pasang chlorine diffuser menggunakan tali merapat dinding sumur hingga setengah kedalaman sumur. Ikatkan ujung pada tiang penimba atau paku yang menempel pada bibir sumur.
  • Pemasangan pada bak penampung air : Clorine diffuser dipasang pada setengah ketinggian/kedalaman bak bagian dalam
  •  Pemasangan pada sumur gali yang dilengkapi pompa listrik : Chlorine diffuser dipasang didekat footklep pada ujung pipa hisap.


Keuntungan pemakaian Chlorine diffuser untuk mendesinfeksi air
1. Kualitas air menjadi lebih baik
2. Mudah dan murah dalam pembuatan
3. Mengurangi kemungkinan tertularnya penyakit yang ditularkan melalui air .
4. Dapat dilakukan penggantian ulang.




saringan pasir cepat


Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air.
air mempunyai fungsi bagi tubuh manusia diantaranya :
  1. Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak
  2. Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan
  3. Katalisator dalam metabolisme tubuh
  4.   Menstabilkan suhu tubuh
  5. Meredam benturan bagi organ vital
  6. Untuk mencegah kerusakan otak
  7. Untuk pembuangan sampah dan zat-zat racun di dalam tubuh.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. kebutuhan air per orang per hari rata-rata  150-200 liter. kebutuhan tersebut beda-beda tiap orang tergantung kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban, suhu tubuh, aktivitas, sertakebiasaan per individu.
Sedangkan ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna, kekeruhan dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, Fe dan sebagainya serta kualitas biologi dimana air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Pengolahan air penyaringan pasir ada tiga jenis, yaitu saringan pasir cepat,  saringan pasir lambat dan saringan bertekanan. Salah satu contoh pengolahan air bersih  adalah dengan saringan pasir cepat. Salah satu contoh sistem kerja dari pengolahan air dengan saringan pasir cepat ini adalah dari bak sedimentasi air dialirkan ke dalam bak aerasi dan filtrasi yang berisi media pasir, kerikil, arang aktif, zeolit dan ijuk. Kemudian dari bak filtrasi air dialirkan ke dalam bak penampungan akhir. Zeolit disini berfungsi untuk menurunkan kadar Fe dan Mn melalui pertukaran ion. Sedangakan adanya kerikil dan pasir untuk menurunkan kekeruhan. Aerasi juga berfungsi untuk menurunkan kadar Fe. Penambahan arang aktif pada media filtrasi bertujuan untuk menurunkan bau kaporit yang ditambahkan pada bak sedimentasi. Sedangkan pada bak sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan bahan-bahan padat tersuspensi atau suspended solid dengan menggunakan gaya gravitasi. Endapan pada sedimentasi secara periodik harus dibuang karena nantinya akan membusuk dan menimbulkan gas. Flok-flok yang belum mengendap perlu dilakukan penyaringan. Pada bak sedimentasi ditambahkan kaporit untuk membunuh kuman penyakit, tawas untuk mempercepat proses pengendapan yaitu lumpur yang kecil-kecil menjadi kepingan yang lebih besar, serta Bubuk batu kapur untuk menetralkan keasaman, karena air yang telah diberi tawas tadi menimbulkan keasaman sehingga pH tidak normal.
berikut contoh rancang bangun penyaringan pasir cepat :

Minggu, 23 Desember 2012

mari mendaur ulang kertas


Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan kegiatan – kegiatan yang menggunakan kertas. Kebanyakan kertas digunakan untuk kegiatan tulis menulis, perkantoran dan lain – lain.  Tak heran bila banyak sekali kertas-kertas yang kita gunakan. Namun tidak sampai disutu saja,kertas atau buku – buku sudah habis hanya diterlantarkan begitu saja atau bahkan sebagian langsung dibuang tanpa pengelolaan. Sehingga banyak kertas sekali yang terbuang sia-sia. Begitu juga dengan koran, majalah, brosur, buku tulis bekas yang sudah tidak terpakai kebanyakan hanya dibiarkan menumpuk begitu saja atau bahkan dibuang sembarangan, padahal bila kita sedikit jeli, ada banyak manfaat dibalik banyaknya tumpukan kertas bekas tersebut. Diantaranya dengan dilakukannya daur ulang kertas.

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah, yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Tidak sulit untuk melakukan daur ulang kertas. Alat dan bahan yang harus disediakan adalah :
1.    Kertas bekas (Koran, majalah, buku dan lain-lain)
2.    Gunting
3.    Ember
4.    Blender
5.    Pengaduk
6.    Solet plastik
7.    Kain mori
8.    Spons
9.    Cetakan
10. Pemberat
11. Gelas air mineral bekas
12. Air
13. Lem kanji
14. Pewarna alami (untuk mewarnai kertas)
Setelah semua alat dan bahan kita siapkan, hal yang pertama kali harus kita lakukan adalam menyobek kecil-kecil kertas yang akan didaur ulang kemudian merendamnya selama ± 24 jam hingga kertas tersebut sudah terlihat naik ke atas berarti berat jenisnya sudah menurun.
Setelah itu, prosedur mendaur ulang kertas adalah sebagai berikut :
1.         Pemblenderan kertas
a.  Memasukkan kertas ke dalam blender, diberi air dan diblender.
b.  Menyaring hasil blender. Sisa air limbah blenderan digunakan kembali untuk memblender dan bubur kertas ditampung dalam bak.
2.         Pemberian warna dan kanji
a.  Memanaskan kanji dan air untuk membuat lem kanji
b.  Memeras air pada kertas yang sudah diblender
c.   Menambahkan lem kanji cair pada kertas yang sudah diblender dan diperas tadi
d.  Mengaduknya hingga rata
e.  Memberikan pewarna pada adonan, aduk hingga rata
3.         Pencetakan kertas
a.  Meletakkan spon di bawah cetakan
b.  Memberi kain mori/screen
c.   Memasukkan adonan dengan solet, tebalnya sesuai yang dikehendaki ( untuk kardus tebal, untuk kertas tipis )
d.  Memberi papan press, untuk memeras air
e.  Meletakkan pemberat, agar tuntas airnya
4.         Penjemuran
a.  Setelah papan terisi penuh dengan cetakan kertas, dijemur dengan posisi berdiri.
b.  Proses penjemuran ini jika diterik matahari akan membutuhkan waktu 2-3jam, jika agak mendung bisa mencapai setengah hari.
c.   Setelah kering, kertas diambil dengan cara mengelet sisi kertas secara perlahan – lahan.
d.  Menyetrika kertas yang sudah jadi
e.  Memotong kertas yang sudah jadi sesuai ukuran

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas daur ulang adalah pada saat pembuatan bubur. Pada saat pembuatan bubur kertas,usahakan kertas benar-benar terblender menjadi halus. Selain itu juga pada saat pembuatan lem. Dalam pembuatan lem yang tidak terlalu kental namun tidak terlalu encer dan tidak menggumpal agar hasilnya maksimal.
Selain itu, yang harus diperhatikan adalah pada saat proses pewarnaan, pada proses daur ulang kertas apabila bahan baku kertas yang digunakan adalah kertas Koran, akan menghasilkan warna bubur kertas berwarna abu – abu gelap, karena kertas koran sudah mempunyai warna yang sangat pekat. Sehingga apabila menghendaki warna lain kita harus menyiapkan pewarna yang kuat.
Sinar matahari juga mempunyai pengaruh yang penting dalam proses daur ulang kertas ini. Proses pengeringan kertas sebaiknya ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari agar kertas tidak menjadi lembab dan berbau. 

Jumat, 14 Desember 2012

makalah pencemaran logam dan limbah berbahaya


MAKALAH
PENCEMARAN AKIBAT LOGAM DAN LIMBAH BERBAHAYA
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah  PPLF



BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah kesatuan ruang dari semua benda, daya, kehidupan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang dapat mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan  kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan ini juga merupakan anugerah Tuhan YME yang harus dijaga agar tercipta lingkungan sesuai dengan peruntukkannya bagi manusi dan makhluk hidup lainnya.
Pada era global ini, tak dapat dipungkiri bahwa banyak teknologi-teknologi maju dan berkembang yang memanfaatkan unsur lingkungan. Teknologi diartikan sebagai sesuatu yang indah dan ramah yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan kegiatan dan mencapai tujuan dalam hidupnya. Namun, pada kenyataannya banyak yang memberikan manfaat bagi manusia, tapi hanya sedikit yang memberikan manfaat untuk lingkungan. Hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan dapat diartikan sebagai perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari tindakan manusia terhadap perubahan pada penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika, dan jumlah organisme yang tidak sesuai standar atau jumlahnya terlalu berlebihan. Apabila pencemaran akibat teknologi ini dibiarkan mengalir begitu saja tanpa adanya penanganan dan pengendalian yang tepat, maka akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun manusia dan makhluk hidup lainnya. Walaupun ada juga yang memberikan dampak positif.
Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik,rumah tangga, perusahaan, kantor-kantor, sekolah dan sebagainya. Yang berupa cair,padat bahkan berupa zat gas dan semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya lagi yang mengandung logam. Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele,karena apabila limbah tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya,atau bahkan melakukan penanganan yang salah dalam menanganani limbah tersebut maka akan sangat membahayakan lingkungan dan juga manusia yang ada disekitarnya.

B.   TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui pencemaran akibat logam berat dan limbah berbahaya
2.    Untuk mengetahui penanggulangan pencemaran akibat logam berat dan limbah berbahaya























BAB II
ISI

A.   Pengertian logam
1.    Pengertian logam
Istilah logam biasanya diberikan kepada semua unsur-unsur kimia dengan ketentuan-ketentuan atau kaidah kaidah tertentu.setiap logam haruslah memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik atau konduktor, memiliki kemampuan sebagai penghantar panas yang baik, memiliki repatan tinggi, untuk logam padat dapat ditempa dan dibentuk.
Sedangkan logam berat masih termasuk golongan logam dengan logam-logam lain, perbedaanya terletak pada pengaruh yang dihasilkan logam berat ini bila berikatan atau masuk kedalam tubuh organisme hidup. 

B.   Sumber pencemaran lingkungan akibat logam dan limbah berbahaya
1.    Pb
Penggunaan Pb dalam industri kimia cukup luas antara lain, dalam industri batery, industri keramik, industri cat. Selain itu meningkatnya konsentrasi Pb di udara dapat berasal dari hasil pembakaran bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO. Senyawa Pb halogen terbentuk selama pembakaran bensin, karena dalam bensin yang sering ditambahkan cairan anti letupan (anti ketok) yang terdiri dari 62% TEL, 18% etildiklorida dan 2% bahan-bahan lainnya. Senyawa yang berperan sebagai zat anti ketok adalah timbal oksida. Timbal oksida ini terdapat dakam partikel-partikel yang tersebar dala ruang bakar bensin Senyawa Pb sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam minyak atau lemak (Fardiaz, 1992).

2.    MERCURI
Sumber utama Merkuri (Hg) di atmosfer adalah penguapan Hg dari tanah dan air, disamping itu pembakaran "fossil-fuels" terutama batu bara. Kadar Hg diudara akan naik dapat disebabkan oleh pembuangan sampah padat seperti termo meter Hg, Switch listrik, dan battery juga pemakaian cat yang mengandung Hg, anti jamur dan pestisida serta pembakaran  limbah minyak. Sumber utama pada air adalah dari buangan industri (terutama industri tambangemas) dan proses pelapukan batuan karena pengaruh iklim
3.       Cadmium (Cd)
Tahun 1947, masyarakat Jepang yang berdiam di pinggiran sungai Jintsu, Toyama, juga terjangkit penyakit yang aneh semacam penyakit rematik. Biasanya penyakit nyeri tulang ini disebut penyakit “ Ita-ita “.
Tahun 1968 setelah para ahli melakukan penelitian diketahui bahwa penyakit ini disebabkan oleh racun limbah logam Cadmium (Cd) dari Perusahaan Tambang Mitsui dan Perusahaan Pemisahaan Logam Kamioka.
Racun Cadmium (Cd) awalnya dimulai dengan perubahan warna kuning pada gigi, kemudian diikuti gangguan pada rongga hidung, bersin, hilangnya indra penciuman, dan mulut menjadi kering. Tanda-tanda yang paling khas dari penyakit ini adalah nyeri pada punggung dan otot kaki. Logam berat Cadmium paling banyak dalam bentuk Cd bervalensi H, yang berikatan dengan gugus anorganik (halida, oksida, sulfida). Cadmium (Cd) dengan gugusan karbonat, sulfida dan hidroksida mempunyai kelarutan yang sangat rendah sehingga Cadmium (Cd) di lingkungan perairan banyak terdapat dalam sedimen.
Cadimium (Cd) biasanya dihasilkan sebagai produk industri seng dan keperluan industri tambang lainnya dan dapat ditemukan pada : (1) endapan sulfide terutama biji seng;(2) endapan biji timbal dan tembaga ;(3) batu bara yang mengandung belerang tinggi.
4.       Chromium (Cr)
Logam Chromium (Cr) juga beracun bagi manusia. Pengaruh racun ini pada awalnya juga diketahui di Jepang pada tahun 1960, dimana masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pabrik Kiryama, Nippon-Denko Concern di Pulau Hokkaido banyak menderita penyakit kanker paru-paru. Awalnya penyakit ini tidak diketahui penyebabnya, setelah melalui penelitian ternyata Kesehatan Lingkungan 2 of 5
penyakit tersebut diketahui sebagai akibat dari masyarakat menghirup limbah debu Industri tersebut di atas yang mengandung Chromium Bervalensi IV (Cr+4) dan (Cr+6).
5.       Arsen/arsenic
Sumber Pencemaran Arsen dalam LingkunganPembakaran batubara dan pelelehan logam merupakan sumber utama pencemaran arsen dalam udara.Pencemaran arsen terdapat di sekitar pelelehan logam (tembaga dan timah hitam). Arsen merupakansalah satu hasil sampingan dari proses pengolahan bijih logam non-besi terutama emas, yangmempunyai sifat sangat beracun. Ketika tailing dari suatu kegiatan pertambangan dibuang di dataranatau badan air, limbah unsur pencemar kemungkinan tersebar di sekitar wilayah tersebut dan dapatmenyebabkan pencemaran lingkungan. Bahaya pencemaran lingkungan ini terbentuk jika tailing yangmengandung unsur tersebut tidak ditangani secara tepat.Tingginya tingkat pelapukan kimiawi dan aktivitas biokimia pada wilayah tropis, akan menunjangpercepatan mobilisasi unsur-unsur berpotensi racun. Selanjutnya dapat memasuki sistem air permukaanatau merembes ke dalam akifer-akifer air tanah setempat. Ini terjadi di negara-negara yangmemproduksi emas dan logam dasar (Herman, D.Z. 2006).Sumber pencemaran arsen juga dapat berasal dari:1.Pembakaran kayu yang diawetkan oleh senyawa arsen pentavalen, dapat menaikkan kadar arsen diudara.2.Pusat listrik tenaga panas bumi (geothermal) yang dapat menyebabkan kontaminasi arsen pada udaraambient.3.Pupuk yang di dalamnya mengandung arsen.

C.   Dampak akibat pencemaran logam dan limbah berbahaya
Dampak yang terjadi terhadap manusia
1.    Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Timbal (Pb).
Menurut ketentuan WHO, kadar Pb dalam darah manusia yang tidak terpapar oleh Pb adalah sekitar 10-25 ug/100 ml. Pada penelitian yang dilakukan di industri proses daur ulang aki bekas, Suwandi (1995) menemukan bahwa kadar Pb udara di daerah terpapar pada malam hari besarnya sepuluh kali lipat kadar Pb di daerah tidak terpapar pada malan hari (0,0299 mg/m3 vs 0,0028 mg/m3), sedangkan rerata kadar Pb Blood ( Pb-B ) di daerah terpapar 170,44 ug/100 ml dan di daerah tidak terpapar sebesar 45,43 ug/100 ml. Juga ditemukan bahwa semakin tinggi kadar Pb-B, semakin rendah kadar Hb nya.
Pada penelitian mengenai kadar Pb di udara ambien dan hubungan antara kadar Pb-B dengan IQ anak sekolah, Susanto (1997) menemukan bahwa kadar Pb udara ambien di daerah penelitian sebesar 0,00103 mg/m3, masih dibawah nilai baku mutu yang besarnya 0,060 mg/m3. Didapatkan pula bahwa kadar Pb-B anak SD di kawasan tertib lalu-lintas (sekitar 39,73 ug/100 ml) lebih tinggi dari kadar Pb-B di luar kawasan tertib lalu lintas (16,30 ug/100 ml). Tidak di temukan pula perbedaan yang bermakna antara IQ anak sekolah SD di kawasan tertib lalu lintas dan di luar kawasan tertib lalu lintas. Mukono dkk. yang pada tahun 1991 meneliti status kesehatan dan kadar Pb-B karyawan SPBU (Setasiun Pompa Bensin Umum) di Jawa Timur, menemukan bahwa pemeriksaan darah lengkap pada karyawan SPBU dengan penjualan bensin kurang dari 8 ribu liter lebih baik dari karyawan SPBU yang menjual bensin lebih dari 10 ribu liter per hari. Didapatkan pula bahwa rerata kadar Pb-B karyawan SPBU sebesar 77,59 ug/100 ml.
Paparan bahan tercemar Pb dapat menyebabkan gangguan pada organ sebagai berikut :
a). Gangguan pada sistem syaraf.
Susunan syaraf merupakan jaringan yang sangat peka terhadap bahan pencemar Pb. Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh Pb dapat berupa encephalopathy, ataxia, stupor dan coma. Pada anak-anak dapat menimbulkan kejang tubuh dan neuropathy perifer.
b). Gangguan pada sistem urogenetal .
Bahan pencemar Pb dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus renal, nephropati irreversible, sclerosis vaskuler, sel tubulus atropi, fibrosis dan sclerosis glumerolus. Akibatnya dapat menimbulkan aminoaciduria dan glukosuria, dan jika paparannya terus berlanjut dapat terjadi nefritis kronis.
c). Gangguan pada sistem reproduksi
Sistem reproduksi dapat pula terganggu fungsinya akibat terpapar oleh logam berat Pb. Gangguan terhadap sistem reproduksi dapat berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat Pb mempunyai efek racun terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom. Anak-anak sangat peka terhadap paparan Pb di udara. Paparan Pb dengan kadar yang rendah yang berlangsung cukup lama dapat menurunkan IQ .
d). Gangguan pada sistem hemopoitik.
Unsur hemopoitik yang peka terhadap paparan Pb adalah hemoglobin yang menyebabkan terjadinya anemia. Efek paparan Pb tersebut menyebabkan terjadinya terjadinya penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi dalam serum. Anemia ringan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar ALA (Amino Levulinic Acid) urine. Pada anak – anak juga terjadi peningkatan ALA dalam darah. Efek dominan dari keracunan Pb pada sistem hemopoitik adalah peningkatan ekskresi ALA dan CP (Coproporphyrine). Dapat dikatakan bahwa gejala anemia merupakan gejala dini dari keracunan Pb pada manusia. Anemia tidak terjadi pada karyawan industri dengan kadar Pb-B (kadar Pb dalam darah) dibawah 110 ug/100 ml.
e). Gangguan pada sistem syaraf.
Anak –anak lebih peka terhadap paparan Pb, utamanya organ otak lebih sensitif pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Paparan menahun dengan Pb dapat menyebabkan lead encephalopathy. Gambaran klinis yang timbul adalah rasa malas, gampang tersinggung, sakit kepala, tremor, halusinasi, gampang lupa, sukar konsentrasi dan menurunnya kecerdasan.
Pada anak dengan kadar Pb darah (Pb-B) sebesar 40-80 ug/100 ml dapat timbul gejala gangguan hematologis, namun belum tampak adanya gejala lead encephalopathy. Gejala yang timbul pada lead encephalopathy antara lain adalah rasa cangung, mudah tersinggung, dan penurunan pembentukan konsep. Apabila pada masa bayi sudah mulai terpapar oleh Pb, maka pengaruhnya pada profil psikologis dan penampilan pendidikannya akan tampak pada umur sekitar 5-15 tahun. Akan timbul gejala tidak spesifik berupa hiperaktifitas atau gangguan psikologis jika terpapar Pb pada anak berusi 21 bulan sampai 18 tahun.
Untuk melihat hubungan antara kadar Pb-B dengan IQ (Intelegance Quation) telah dilakukan penelitian pada anak berusia 3 sampai 15 tahun dengan kondisi sosial ekonomi dan etnis yang sama. Pada sampel dengan kadar Pb-B sebesar 40-60 ug/ml ternyata mempunyai IQ lebih rendah apabila dibandingkan dengan sampel yang kadar Pb-B kurang dari 40 ug/ml. Pada dewasa muda yang berumur sekitar 17 tahun tidak tampak adanya hubungan antara Pb-B dan IQ.
Gambaran klinis akibat keracunan Pb terhadap gangguan syaraf perifer dapat berupa semutan dan kulit terasa tebal. Keracunan kronis Pb akan meningkatkan kematian yang disebabkan oleh kelainan cerebro vasculer. Efek keracunan timbal (Pb) terhadap saluran pencernaan berupa abdominal colic. Efek negatif terhadap liver adalah meningkatnya enzym SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase).
Masyarakat dapat terpapar oleh Pb melalui pencemaran udara, air dan tanah serta dapat pula masuk kedalam tubuh melalui makanan/minuman, obat-obatan, rokok dan terpapar oleh cat. Paparan kronis oleh Pb dapat menyebabkan tertimbunnya Pb dalam organ atau jaringan dan cairan tubuh. Dalam keadaan ini dapat terdeteksi adanya Pb dalam urine, feces, keringat ,rambut dan kuku.
Logam berat Pb yang terdeteksi dalam darah merupakan indikator penting akibat paparan dan seberapa jauh akibat/efek yang ditimbulkan. Paparan oleh Pb yang cukup tinggi di industri dapat memberikan gangguan cerebrovaskular seperti perdarahan otak, trombosis, dan arterio sclerosis.. Karyawan industri dengan masa kerja 20 tahun dan terpapar timbal dengan kadar yang cukup tinggi menunjukkan kadar timbal dalam urine sebanyak 100 - 250 ug/liter. Pada pria yang bekerja selama 15 tahun pada pabrik aki dan pengecoran Pb yang kadar Pb udaranya melebihi 0,15 ug/m3 dapat timbul hipertensi.
Implikasi klinik akibat tercemar oleh Pb dapat ditunjukan oleh hubungan antara dosis-efek dan dosis-respon. Hubungan antara dosis-efek ditunjukkan oleh besarnya dosis dengan intensitas yang spesifik pada seseorang. Sebagai contoh adalah bagaimana hubungan antara Pb-B (kadar Pb di dalam darah) dengan persentasi inhibisi dari ALAD (Amino Levulinic Acid Dehydratase) dalam darah. Sedangkan hubungan dosis-respon ditunjukkan oleh hubungan antara dosis paparan dengan proporsi populasi penduduk yang terkena efek paparan.
2.    Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Merkuri (Hg).
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa keracunan metil dan etil merkuri sebagian besar di sebabkan oleh konsumsi ikan yang di peroleh dari daerah tercemar atau makanan yang berbahan baku tumbuhan yang disemprot dengan pestisida jenis fungisida alkil merkuri. Pada tahun 1968 Katsuna melaporkan adanya epidemi keracunan Hg di Teluk Minamata, dan pada tahun 1967 terjadi pencemaran Hg di sungai Agano di Nigata. Pada saat terjadi epidemi, kadar Hg pada ikan di Teluk Minamata sebesar 11 ug/kg berat basah dan di sungai Agano sebesar 10 ug/kg berat basah.
Kejadian di Irak pada tahun 1971-1972 terjadi keracunan alkil merkuri akibat mengkonsumsi gandum yang disemprot dengan alkil merkuri yang menyebabkan 500 orang meninggal dunia dan 6000 orang masuk rumah sakit.
Penelitian Eto (1999), menyimpulkan bahwa efek keracunan Hg tergantung dari kepekaan individu dan faktor genetik. Individu yang peka terhadap keracunan Hg adalah anak dalam kandungan (prenatal), bayi, anak-anak, dan orang tua.
Gejala yang timbul akibat keracunan Hg dapat merupakan gangguan psikologik berupa rasa cemas dan kadang timbul sifat agresi.
Berdasarkan temuan Diner dan Brenner (1998) serta Frackelton dan Christensen (1998) dikatakan bahwa diagnose klinis keracunan Hg tidaklah mudah dan sering dikaburkan dengan diagnose kelainan psikiatrik dan autisme. Kesukaran diagnose tersebut disebabkan oleh karena panjangnya periode laten dari mulai terpapar sampai timbulnya gejala dan tidak jelasnya bentuk gejala yang timbul, yang mirip dengan kelainan psikiatrik.
Diagnose keracunan Hg dengan pemeriksaan urine, darah, kuku dan rambut
Keracunan Hg yang sering disebut sebagai mercurialism banyak ditemukan di negara maju, misalnya Mad Hatter’s Disease yang merupakan suatu outbreak keracunan Hg yang diderita oleh karyawan di Alice Wonderland, Minamata Disease yang merupakan suatu outbreak keracunan Hg pada penduduk makan ikan yang terkontaminasi oleh Hg
di Minamata Jepang, dan kejadian ini dikenal sebagai Minamata Disease. Penyakit lain yang disebabkan oleh keracunan Hg adalah Pink Disease yang terjadi di Guatemala dan Rusia yang merupakan outbreak keracunan Hg akibat mengkonsumsi padi-padian yang terkontaminasi oleh Hg.
Kadar Hg di udara ambien daerah yang tidak tercemar oleh Hg berkisar antara 20-50 ng/m3. Dengan kadar Hg udara ambien sebesar 50 ng/m3, dalam waktu tiga hari banyaknya Hg yang terhisap oleh paru sebesar 1 µg/hari. Gejala klinis yang timbul, tergantung pada banyaknya Hg yang masuk ke dalam tubuh, mulai dari gejala yang paling ringan yaitu parestesia sampai gejala yang lebih berat yaitu ataxia, dysarthria bahkan dapat menyebabkan kematian. Paparan oleh Hg (biasanya berupa metil merkuri) pada saat prenatal akan nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa cerebral palsy maupun retardasi mental. Keracunan ini dapat terjadi jika pada ibu hamil yang mengkonsumsi daging binatang yang diberi pakan padi-padian yang disemprot fungisida yang mengandung metil merkuri.
Keracunan Hg yang akut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovasculer, kegagalan ginjal akut maupun shock. Pada pemeriksaan laboratorium tampak terjadinya denaturasi protein enzim yang tidak aktif dan kerusakan membran sel.
Metil maupun etil merkuri merupakan racun yang dapat mengganggu susunan syaraf pusat (serebrum dan serebellum) maupun syaraf perifer. Kelainan syaraf perifer dapat berupa parastesia, hilangnya rasa pada anggota gerak dan sekitar mulut serta dapat pula terjadi menyempitnya lapangan pandang dan berkurangnya pendengaran. Keracunan merkuri dapat pula berpengaruh terhadap fungsi ginjal yaitu terjadinya proteinuria. Pada karyawan yang terpapar kronis oleh fenil dan alkil merkuri dapat timbul dermatitis. Selain mempunyai efek pada susunan syaraf, Hg juga dapat menyebabkan kelainan psikiatri berupa insomnia, nervus, kepala pusing, gampang lupa, tremor dan depresi.
Pada dasarnya besarnya risiko akibat terpapar oleh Hg, tergantung dari sumber Hg di lingkungan, tingkat paparan, teknik pengambilan sampel, analisis sampel dan hubungan dosis-respon.
Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah merah.
Efek Fisiologis :
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat.
Efek pada pertumbuhan :
MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak dengan manifestasi :
-             Retardasi mental
-             Tuli
-             Penciutan lapangan pandang
-             Buta
-             Microchephaly
-             Cerebral Palsy
-             Gangguan menelan
Efek lainnya adalah terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut.
Inhalasi dari elemental Mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.

3.     Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Cadmium (Cd).
Oksida dari kadmium adalah logam yang toksisitasnya tinggi. Sebagian besar kontaminasi oleh kadmium pada manusia melalui makanan dan rokok. Waktu paruh kadmium kira-kira 10-30 tahun. Akumulasi pada ginjal dan hati 10-100 kali konsentrasi pada jaringan yang lain.
Logam cadmium dalam tubuh manusia terutama akan dieleminasi melalui urine. Hanya sedikit kadmium yang diabsorbsi yaitu sekitar 5-10%. Absorbsi dipengaruhi factor diet sep erti intake protein, calcium, vitamin D dan trace logam seperti seng (Zn). Proporsi yang besar adalah absorbsi malalui pernafasan yaitu antara 10-40% tergantung keadaan fisik wilayah Uap kadmium sangat toksis dengan lethal dose melalui pernafasan diperkirakan 10 menit terpapar sampai dengan 190 mg/m3 atau sekitar 8 mg/m3 selama 240 menit akan dapat menimbulkan kematian. Gejala umum keracunan Cd adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk-batuk dan lemah.
Paparan akut oleh kadmium (Cd) akan menyebabkan gejala nausea (mual), muntah, diare, kram, otot, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, gangguan kardiovaskuler, empisema dan degenerasi testicular (Ragan & Mast 1990).
Dosis mematikan (lethal dose) secara akut diperkirakan sekitar 500 mg/kg untuk dewasa dan efek dosis akan nampak jika terabsorbsi 0,043 mg/kg per hari (Ware, 1989)
Gejala akut akibat keracunan Cd (cadmium).
Gejala akut :
Sesak dada, kerongkongan kering dan dada terasa sesak (constriction of chest ), nafas pendek, nafas terengah-engah , distress dan bisa berkembang ke arah penyakit radang paru-paru. diserta sakit kepala dan menggigil kemungkinan .dapat diikuti kematian.
Gejala kronis:
Nafas pendek, kemampuan mencium bau menurun., berat badan menurun dan gigi terasa ngilu serta berwarna kuning keemasan.
Selain menyerang pernafasan dan gigi, keracunan yang bersifat kronis menyerang juga saluran pencernaan, ginjal, hati dan tulang.
4. Arsenik (As)
Arsen dalam tubuh dapat mengganggu daya pandang mata, hiperpigmentasi (kulit menjadi berwarna gelap), hiperkeratosis (penebalan kulit), pencetus kanker, infeksi kulit (dermatitis). Selain itu, dapat menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel darah, gangguan fungsi hati, kerusakan ginjal, gangguan pernafasan, kerusakan pembuluh darah, varises, gangguan sistem reproduksi, menurunnya daya tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan.
Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare.
Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.
5.                Chromium (Cr)
Cr dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh darah, dan ginjal. Dampak kandungan logam berat memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun, kita dapat mencegahnya dengan meningkatkan kesadaran untuk ikut serta melestarikan sumber daya hayati serta menjaga kesehatan baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan mendeteksi kondisi air yang kita gunakan sehari-hari, terutama kebutuhan untuk minum. Jika kondisi air Anda sudah terdeteksi, maka akumulasi logam berat dalam tubuh dapat kita cegah.

D.   Cara menanggulangi pencemaran
a.    Cara menanggulagi merecuri
Upaya Penanggulangan
Hingga saat ini belum ditemukan antidote maupun obat untuk menangani keracunan kronis Hg. Untuk keracunan kronis Hg. Untuk keracunan akut, bisa diberikan BAL (British Anti Lewisite), senyawa yang mengandung 2,3-merkaptopropanol (H2SC-CSH-CH2OH), atau Ca-EDTA (kalsium etilendiamin tetra asetat)dan NAP (N-Asetil-d,-penicilamin). Senyawa tersebut akan membentuk kompleks dengan Hg serta meningkatkan ekskresi Hg melalui urin. Hewan yang keracunan Hg bisa diberi BAL (dimercaptopropanol, dimercaprol, dithioglycerol) atau D-penicillamine sebagai antidot bagi manusia, sedangkan sebagai pertolongan pertama bisa diberikan pencuci alat pencernaan berupa larutan yang mengandung protein,seperti susu atau putih telur.
                      1.      Langkah Penyelesaian
a)    Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
b)    Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.
c)    Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
d)    Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.


b.    Contoh kasus
Perairan Teluk Buyat terletak di Desa Ratatotok, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Desa ini terkenal dengan tambang emas yang dikelola oleh rakyat dengan metode tradisional. Pada tahun 1987 secara resmi Pemerintah Sulawesi Utara sudah menutup kegiatan pertambangan rakyat di desa ini. Pada tahun 1996 sebuah perusahaan PMA yaitu PT. Newmont Minahasa Raya (PT. NMR) memulai kegiatan pertambangan yang dikelola secara besar-besaran. Limbah tailing-nya dibuang ke perairan ini pada kedalaman 82 meter melalui sebuah pipa. Selain itu beberapa desa yang berbatasan dengan Desa Ratatotok ini masih melakukan kegiatan pertambangan yang dikelola oleh rakyat. Dalam pengolahannya digunakan Iogam berat merkuri untuk mengikat emas. Limbah yang mengandung logam berat terutama merkuri dibuang langsung ke tanah dan sungai yang ada kemudian mengalir ke perairan di sekitar Teluk Buyat.  Merkuri merupakan salah satu logam berat yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, tetapi berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Hal ini terjadi karena salah sifat dari merkuri yang dapat terakumulasi dalam tubuh suatu organisme dalam jangka waktu yang lama. Daya racun merkuri terhadap organisme perairan terutama disebabkan terjadinya perubahan komponen merkuri anorganik menjadi merkuri organik (metil merkuri) oleh jasad renik dalam air. Senyawa metil merkuri bersifat mudah diabsorbsi dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme dan tahan terhadap penguraian lebih lanjut (OECD dalam Laws, 1981).  Gambaran secara umum kadar bahan pencemar dalam suatu lingkungan dapat diketahui dengan menggunakan beberapa indikator yang dapat mengakumulasi bahan-bahan pencemar yang ada sehingga dapat mewakili keadaan lingkungan tersebut. Dalam lingkungan perairan ada 3 media yang dapat dipakai sebagai indikator pencemaran logam berat merkuri yaitu air, sedimen, dan organisme hidup.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui besamya kandungan logam berat merkuri dalam air laut, sedimen dan kerang sebagai indikator pencemaran di perairan Teluk Buyat dan sekitamya dan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kegiatan pertambangan emas terhadap kualitas perairan Teluk Buyat dan sekitamya.  Pengambilan contoh dilakukan di 3 lokasi yaitu Pantai Kotabunan (lokasi A) dengan 10 stasiun, Teluk Buyat (lokasi B) dengan 10 stasiun dan Teluk Totok (lokasi C) dengan 5 stasiun.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1)  Kandungan merkuri dalam air laut, sedimen, dan kerang di lokasi A (Pantai Kotabunan) lebih tinggi dad lokasi B (Teluk Buyat) dan lokasi C (Teluk Totok). Hasil uii statistik menunjukkan adanya perbedaan secara nyata antara kandungan merkuri dalam air laut, sedimen, dan kerang di lokasi A dengan lokasi B dan C, sedangkan merkuri dalam air Taut di lokasi B tidak berbeda nyata dengan lokasi C.
2)  Kandungan merkuri dalam sedimen dan kerang di lokasi C sebagai kontrol lebih tinggi daripada lokasi B. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar merkuri dari pertambangan rakyat pada waktu lalu yang masuk dalam Iingkungan perairan mengendap di dasar perairan dan terakumulasi dalam tubuh kerang. 
3)  Kandungan merkuri dalam sedimen dan kerang di lokasi A (Pantai Kotabunan) lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi B (Teluk Buyat), dan lokasi C (Teluk Totok) lebih tinggi dari lokasi B, ini menunjukkan bahwa proses pengolahan emas yang dikelola secara tradisional oleh rakyat adalah sumber utama pencemaran merkuri di daerah penelitian.  Untuk mengendalikan pencemaran merkuri perlu adanya pengolahan limbah secara terpadu dan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Sulawesi. Maka mengingat saat ini banyak kegiatan pertambangan rakyat di daerah ini.









BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
a.    Pencemaran logam bisa berupa
1.         Pb
2.         Cadmium
3.         Chromium
4.         Mercury
5.         Arsen
b.    Pencemaran berasal dari berbagai industry
c.    Limbah logam tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

B.    Saran
Sebaiknya industri yang menghasilkan limbah tersebut mengolah limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak menbahayakan lingkungan